twitter


some friends of mine asked me, "why you don't have a boyfriend?", so I answered, I haven't met a match.
sometimes, that question bother me. but this song encouraged me much. The authors are Eric and Leslie Ludy, and they made it based on their experienced.

I put my trust in God for eve single thing of my life includes my spouse... :)


Alkisah ada seorang raja yang kaya raya dan sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan. Karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur hingga sulit unutk dibedakan. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya. Dia membuka gudangnya lalu mempersilahkan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali membedakan mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan manya yang emasnya hanya 1 karat. Namun, karena ada peraturan dari sang raja, yaitu bila mereka sudah MEMILIH DAN MENGAMBIL SATU dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.
Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja di kebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja itu AKAN MENAMBAH DAN MEMBERIKAN KADAR KARAT itu sedikit demi sedikit. Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat dan satu-persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu. Waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah SATU SETENGAH HARI, dengan perhitungan SETENGAH HARI UNTUK MEMILIH, SETENGAH HARI UNTUK MERENUNGKAN, & SETENGAH HARI LAGI UNTUK MEMUTUSKAN. Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama di antara mereka.
Selama proses oemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya, “Apa yang kau amat-amati sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu di sini?” Jawab orang itu, “tentu aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu.”
Lalu tanya prajurit itu lagi, “Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu di antara di antara setumpuk emas in, apakah engkau masih mencarinya? Sedangkan waktumu sangat terbatas.” Jawab orang itu, “tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada di tanganku begitu waktuku habis.”
Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya. Bertanyalah prajurit itu kepadanya, “Hai orang kaya apa yang kau cari di sini? Bukankah engkau sudah lebih dari cukup?” jawab orang kaya itu, “bagiku hidup adalah uang, kalu aku bisa mengambil emas ini tentu saja itu berarti menambah keuntunganku.”
Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu-persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseoran gyang sejak satu hari ia selalu menggemgam kepingan emasnya. Lalu dihampirinya irang itu, “Mengapa engkau diam di sini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?” Mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya terdiam saja. Maka prajurit bertanya lagi, “Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?”
Orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran. Lalu ia lebih mendekat lagi, “Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?” sambil menatap prajurit , orang itu menjawab, “Tuan, saya ini orang miskin. Saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan. Tetapi HATI SAYA TELAH MEMILIH EMAS INI, saya pun tidak tahu berapa kadar emas ini. Atau jika ternyata emas ini hanya kuningan pun saya juga tidak tahu.”
“Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka atau kepadaku kalau engkau tidak tahu?” tanya prajurit itu lagi.
“Tuan, emas dan kuningan ini adalah milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu mana emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tetapi satu hal yang saya percaya, janji waja untuk mengubah kuningan menjadi emas, itu yang lebih penting.” Jawabnya lugu.
Prajurit ini semakin penasaran, “Mengapa bisa begitu?”
“Bagi saya berapa pun kadar emas ini cukup buat saya karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membeli emas tuan.”
Prajurit tampak tercengang-engang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya, “Lagipula, Tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah saya ambil”.
“Tidakkah engkau mengambil emas-emas yanglain dan menukarnya sekarang selagi masih ada waktu?” tanya prajurit lagi.
“Saya SUDAH MEMPERGUNAKAN WAKTU ITU, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan. Jika saya GANTIKAN EMAS IN IDENGAN YANG LAIN, BELUM TENTU SAYA MENDAPAT YANG LEBIH BAIK DARI PUNYA SAYA INI. Saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni.”
Tak lama lagi lonceng ista berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar dan berdiri di tempat yang tinggi sambil berkata, “Wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah ku berikan. Sesuai dengan perjanjian, tidak seorang pun diperbolehkan menukar atau pun menyia-nyiakan hadiah itu. Jika didapati hal di atas maka orang itu akan MENDAPAT HUKUMAN karena ia tidak menghargai raja.”
Kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi di hadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal, “Dan ketahuilah bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu. Hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan. Dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu. Tetapi sayang sekali, hanya 1 orang yang datang kepada ku untuk menanyakannya.”
Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya. Dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.
(Note by Qty from “When We Have to Choice”)

Setiap manusia diberikan waktu oleh Allah untuk memilih teman hidupnya. Setiap pilihan yang ada di hadapan dapat terlihat sebagai "kuningan", atau pun "emas". tetapi yang benar-benar mengetahui apakah itu "emas" atau hanya "kuningan", hanya Allah, pemilik segala sesuatu, yang mengetahuinya. saat telah menjatuhkan pilihan, tentunya setelah berkonsultasi dengan Sang Pemilik, kita mulai belajar menerima segala kekurangan yang ia miliki. Mungkin saja, pada awalnya "kuningan" atau "emas" yang dipilih terlihat indah, tetapi seiring berjalannya waktu "kecacatannya" mulai nampak. Saat memilih, itu berarti saat menyatakan komitmen bahwa kita akan setia pada pilihan kita apa pun yang terjadi hingga maut memisahkan. Percayalah, bila kita memilih seseorang dengan mengarahkan hati kita kepada Allah, kita akan bertumbuh bersamanya di dalam Tuhan dengan saling menguatkan.
Saat memilih teman hidup, kita perlu melihat kembali kepada tujuan hidup kita. Tujuan hidup seorang kristen adalah untuk memuliakan Allah. Apakah dengan memilih pasangan hidup tersebut, hidup kita dengannya dapat memuliakan Allah?


terkadang setiap orang terlalu sibuk memperhatikan hal-hal sepele sehingga melupakan apa yang seharusnya menjadi prioritas. termasuk saya. saya terlalu sibuk memperhatikan detail-detail di dalam hidup saya sehingga saya melupakan hal yang esensial.
memprioritaskan sesuatu di dalam hidup membutuhkan kepekaan. kepekaan untuk melihat hal-hal yang seharusnya dilakukan. ada beberapa orang yang mendapatkan karunia untuk bisa menilai apa yang harus diprioritaskan di dalam hidupnya. orang-orang seperti ini tahu mana akan tujuan hidupnya. tetapi ada beberapa orang yang perlu belajar untuk mendapatkan kepekaan. pembelajarannya dapat diperoleh dari pengalaman hidup. seseorang seringkali baru akan menyadari hal yang penting di dalam hidupnya setelah ia kehilangan. dari kehilangan ini ia akan belajar untuk lebih memahami dirinya, memahami apa yang sebenar-benarnya penting di dalam hidupnya. setelah ia benar-benar mengetahui apa yang penting, maka ia akan berjalan maju dengan lebih mantap, melakukan segala sesuatu dengan tujuan yang jelas, dan bijak dalam mengambil keputusan.
beberapa hari ini saya mengingat kembali mana yang seharusnya menjadi prioritas utama di dalam hidup saya. sebagai seorang Kristiani, artinya hidup saya telah dibayar lunas dengan darah Kristus, tujuan hidup saya bukan lagi menjadikan segala sesuatu sesuai dengan keinginan saya. prioritas utama di dalam hidup saya adalah melaksanakan apa yang menjadi kehendak Kristus. hidup yang saya hidupi bukan lagi untuk saya pribadi, tetapi untuk Kristus.
jadi bagaimana seharusnya saya hidup? bagaimana melaksanakan kehendak Kristus di dalam hidup saya? haruskah saya menjadi seorang Pendeta atau rohaniawan? tidak harus tentunya. saya yakin akan hal itu. lalu, bagaimana? mencari kehendak Kristus mustahil dilakukan jika tidak memiliki hubungan yang intim denganNya. bagaimana kita dapat mengetahui kemauan seseorang jika kita tidak pernah menjalin hubungan dengannya? akhirnya saya tiba pada suatu kesimpulan bahwa untuk dapat menemukan tujuan hidup, yang adalah prioritas di dalam hidup saya, saya harus menjalin hubungan yang intim dengan Kristus.
bagaimana caranya? mendengarkan apa yang Ia katakan. Alkitab berisi Firman Allah yang merupakan kata-kata Allah. jika ingin mendengarkan apa yang Ia katakan, berarti saya harus membaca alkitab. menjalin hubungan berarti terjadi komunikasi dua arah. selain mendengarkan apa yang Allah katakan, saya pun perlu menyampaikan isi hati saya kepadaNya.. walaupun Ia maha tahu, saya tetap perlu menyampaikan isi hati saya kepadaNya karena ini adalah bentuk komunikasi saya dengan Allah. Agar hubungan menjadi lebih erat atau intim, maka intensitas komunikasi yang dilakukan harus sering terjadi, artinya saya perlu meluangkan banyak waktu untuk berkomunikasi dengan Allah.
So, kesimpulan akhirnya adalah menemukan prioritas hidup = menjalin komunikasi yang intim dengan Allah.



Hmmmmmmmmmmmmm.... Actually, it's really hard to face it. I've tried many times, but sure, that's too hard for me. I just want to run away, leave it behind, and step forward. But every time look at him, I cannot hold something inside my heart. Until tonight, I just smiled and laughed when one of my friends asked me about that. But when my sister asked me this night,  I cannot hold my feeling anymore, so for the first time I cried.
I know it's all my fault. I just cannot let him to know. I don't know why, but I just have no any brave to show it.
My sister told me, it's okay. That's really my fault, but now just let it flow. Deal with your heart, believe that this is good, everything that happen in my life is for good reason.

Hush now don't you cry
There will be a better day
I promise you
We can work it out
But only if you let me know
What's on your mind

Baby, you thought it was forever
Through any kind of weather
But some day you will find what you're searching for

Try again, never stop believing
Try again, don't give up on your love
Stumble and fall
Is the heart of it all
When you fall down, just try again

Smile now, let it go
Hey, you will never be alone
I promise you
If you can't fight the feeling
Surrender in your heart

Remember love will set you free
Baby, you thought it was forever
You would always be together
But someday you will find what you're searching for

Try again, never stop believing
Try again, don't give up on your love
Stumble and fall
Is the heart of it all
When you fall down, just try again

Baby, when a heart is crying
Its sometimes feels like dying
The tear drops fall like rain

Baby, you thought it was forever
You would always be together
But someday you will find what you're searching for

Try again, never stop believing
Try again, don't give up on your love

Stumble and fall
Is the heart of it all
When you fall down, just try again

(Try Again - Westlife)
FIGHT...!!!


Everyone in this world has chances. It is our choice to use that chance or leave it. Someday, if we given a best chance that ever be, will we take it or leave it?
Sama seperti kisah di film yang baru saja saya tonton, yang berjudul "Book of Eli". That's such a good movie. Film ini mengisahkan tentang masa mendatang, saat Alkitab menjadi sesuatu yang sangat langka bahkan tidak ada sama sekali. Setelah menonton film ini, saya merasa sangat bersalah. Bagaimana tidak, selama ini saya memiliki banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal yang seharusnya saya lakukan, tetapi saya menyia-nyiakannya. Kesempatan-kesempatan yang selama ini saya tinggalkan:

  1. Kesempatan untuk mendapatkan Firman Allah. Saya memiliki Firman Allah dan tidak pernah dilarang untuk bersekutu mendengarkan pemberitaan Firman Allah. Tetapi kenyataannya saya jarang membacanya dan saat mendengarkan pemberitaan Firman, saya sering mengacuhkannya dengan memikirkan hal-hal lain.
  2. Kesempatan untuk membaca dan mempelajari Firman Tuhan. Selama ini saya memiliki waktu tetapi saya tidak menggunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya.
  3. Kesempatan untuk mengabarkan Kabar Sukacita kepada sesama. Beberapa kali saya memiliki kesempatan untuk membagikan keselamatan yang telah saya terima kepada sesama, namun saya tidak melakukannya.
  4. Kesempatan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah. Terkadang saya lebih sering mengikuti keinginan saya, dibandingkan melakukan hal yang sesuai dengam Firman Allah.
Ternyata kesempatan yang selama ini diberikan kepada saya, tidak saya gunakan.dengan sebaik-baiknya. That's really worst..!! I have to back to my main purpose of life, live for my LORD. I want to face my LORD someday, and say "I have fought the good fight, I have finished the race. I have kept the faith". Amen..!!


Semalam saya mendengarkan sebuah renungan singkat mengenai "Hal Kekuatiran" berdasarkan pada Matius 6:25-34. Untuk kali ini, Hal Kekuatiran dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Dimulai dengan merenungkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada Matius 6:25-34:
  1. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
  2. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
  3. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Apakah tujuan Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk kepuasanNya. Segala sesuatu berada di bawah otoritas Allah. Untuk itu, manusia tidak perlu kuatir memikirkan mengenai apa pun juga. Tidak kuatir bukan berarti tidak berusaha untuk mencapai apa yang harus dicapai.
Jadi, apakah yang menjadi tujuan hidup manusia di dunia ini sehingga tidak perlu menguatirkan segala sesuatu? Manusia hidup dengan tujuan memuliakan Allah. Segala sesuatu yang dilakukannya harus berfokus pada Allah. Well, apakah ini berarti pertumbuhan rohani saya menjadi prioritas di dalam kehidupan saya? Absolutely NO. Pertumbuhan rohani saya bukanlah sebuah prioritas utama saya dalam menjalani kehidupan. Hal yang menjadi prioritas utama saya haruslah Allah sendiri. Kehidupan saya berfokus kepada Allah, bukan kepada pertumbuhan rohani saya. Mengapa? Karena saat saya lebih mementingkan pertumbuhan rohani, saya tidak melihat kepada Allah, tetapi kepada diri saya sendiri. Untuk itu, marilah hidup dengan prioritas hidup hanya kepada Allah. Segala sesuatu yang kita butuhkan (yang saya inginkan tidak selalu menjadi hal yang saya butuhkan) akan selalu Ia sediakan.


I discovered some science history linked with today. Here we go:

1955 - Tim Berners-Lee was born.

Berners-Lee is a British computer scientist who is generally credited with inventing the World Wide Web. While working at CERN, he proposed a system to update and share information using hypertext documents from a central server. He developed a prototype system called ENQUIRE. He later modified ENQUIRE to connect to the Internet and the World Wide Web was born.


1947 - Eric F. Wieschaus was born.
 
Wieschaus is an American biologist who shares the 1995 Nobel Prize in Medicine with Edward Lewis and Christaine Nüsslein-Volhard for their research into the genetic controls during early embryonic development. His work centered on the fruit fly genetics and oogenesis of their eggs.




1940 - Neptunium discovery announced.

Edwin McMillian and Philip Abelson of the University of California, Berkeley announced the discovery of neptunium, the first transuranium element. This would earn them a share of the 1951 Nobel Prize in Chemistry.




1936 - Kenneth Geddes Wilson was born.
 Wilson is an American physicist who combined statistical theory of critical phenomena of phase transitions with quantum mechanics. This would earn him the 1982 Nobel Prize in Physics.
 




1920 - Augusto Righi died.
 
Righi was an Italian physicist who discovered radio waves shared common characteristics of visible light such as reflection, refraction, interference and polarization. He deduced radio waves were part of the electromagnetic spectrum. He was also the first to generate microwaves.
 


 

1916 - Francis Crick was born.
Crick was a British molecular biologist who was one of the co-discoverers of the structure of the DNA molecule with James Watson. This discovery would earn them two thirds of the 1963 Nobel Prize in Medicine.
 




1625 - Giovanni Domenico Cassini was born.
 
Cassini was an Italian astronomer and mathematician who co-discovered with Robert Hooke the Giant Red Spot on Jupiter. He also discovered four of Saturn's moons: Iapetus, Rhea, Tethys and Dione. The Cassini Division is the name of the dark gap he discovered that divides Saturn's rings. He suggested the rings were made of small particles rather than a solid mass that was the common belief at the time.




Salah seorang sahabat saya mengirimkan sebuah email yang isinya, menurut saya, perlu untuk dibagikan pada orang lain (especially for those who is still praying for their spouse).

7 Check List
Adanya 7 check list ini adalah lebih banyak disebabkan karena keabstrakan gereja Tuhan saat ini dalam memberikan syarat-syarat dalam memilih pasangan hidup. Contohnya adalah damai sejahtera. Apakah benar hanya damai sejahtera saja sudah cukup untuk menentukan pasangan hidup. Karena justru seringkali perasaan kita bercampur baur dengan gejolak rasa cinta kita. Atau ada yang memberi saran dengan minta tanda dari Tuhan.

Tanda yang bagaimana yang cukup untuk menentukan bahwa itu adalah pasangan hidup kita? Banyak jawaban yang abstrak. Contoh kasus, misalnya kalau saya suka dengan cewek yang pelayanan tamborin, terus saya minta tanda kalau cewek tersebut memandang ke saya sesekali sewaktu pelayanan, berarti itu pasti jodoh saya. Benarkah cara seperti itu sudah cukup untuk menentukan apakah ia adalah jodoh dari Tuhan? Apa tidak terlalu mudah ya? Karena pelayanan tamborin kan memang melihat ke arah jemaat.
Minta tanda yang sulit, harus sesulit apa? Seringkali kita bingung dalam memilih.
Kemudian ada yang bilang, ya dengan berdoa dan mendengar suara Tuhan. Memang benar kita bisa berdoa dan mendengar suara Tuhan. Tapi justru seringkali bukan suara Tuhan yang kita dengar tapi mungkin "suara-suara" yang lain, seperti suara hati kita yang sendiri yang sudah bercampur baur dengan perasaan cinta.

Maka dari itu, tanpa mengesampingkan kebenaran dari metode-metode di atas, 7 check list ini ada untuk memberikan keberanian, kemudahan, dan juga pengetahuan dalam memilih pasangan hidup.

Roma 12 :1-2 mengatakan bahwa "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Amin.
Dari kedua ayat ini, kita dapat mengambil sebuah statement, yaitu "Allah ialah sumber dari segala yang sempurna, namun memilih dengan sempurna adalah tanggung jawab kita kepadaNya."

Kita tidak bisa hanya mengandalkan pengetahuan akan kehendak Tuhan saja dalam menentukan apa yang harus kita buat. Namun keputusan apa yang kita pilihlah yang jauh lebih penting. Dalam suatu pernikahan, seorang pendeta pasti akan bertanya, apakah kita bersedia menerima pasangan kita, baik dalam suka maupun duka, dalam senang maupun susah, dsb. Pertanyaan itu harus kita jawab dengan YA, SAYA BERSEDIA.

Dan itu menunjukkan bahwa berarti ada keputusan yang kita harus buat, pertanyaan itu tidak akan bisa kita jawab, "Ya kalau Tuhan memang berkehendak" Tuhan yang bertanya melalui pendeta itu kepada kita untuk kita jawab, jadi jangan kita kembalikan lagi pertanyaan itu kepada Tuhan.

Filipi 1:9-11 mengatakan bahwa, "Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah."

Kitab Filipi ini ditulis oleh rasul Paulus, yang tahu benar dengan dunia Roh bahkan saputangannya pernah menyembuhkan orang. Namun orang yang tahu benar tentang dunia Roh ini memilih untuk "membumi" dalam mengambil keputusan, tidak terus berada di "awang-awang"

Karena itu kita butuh kriteria tentang apa saja yang kita butuhkan sebelum kita mengambil keputusan untuk memilih, yaitu dengan 7 check list ini dan diharapkan calon PH kita memiliki nilai 60% di setiap poinnya. Jadi bukan ditotal baru 60%. hehe..
Kenapa kok tidak 50%? Karena angka 50 terlalu "mepet" untuk lulus.
7 Check List :

1. Komitmen Untuk Bertumbuh Secara Pribadi Di Dalam Kristus.
Otomatis yang non Kristen, sudah tidak masuk hitungan lagi.
Masing-masing dari kita diharapkan punya komitmen bertumbuh secara pribadi, bukan bersama di dalam Yesus. Karena kalau setiap pribadi tidak punya komitmen untuk bertumbuh secara pribadi, maka saat mereka menikah nanti, akan banyak masalah dalam kerohanian mereka, kalau tidak gagal, kerohanian mereka akan saling bergantung. Sedangkan kalau setiap mereka punya komitmen untuk bertumbuh secara pribadi dalam Yesus, maka mereka akan saling support dan menguatkan di saat yang satu lemah, bukannya justru jatuh bersama.
Filipi 2:12 mengatakan bahwa "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir"

Posisi/jabatan seseorang di gereja tidaklah menentukan, karena seringkali jemaat banyak yang mengejar WL nya saja, sehingga banyak yang single. Padahal belum tentu WL itu yang terbaik untuk kita. Justru mungkin orang yang terbaik buat kita sedang berada di samping kita, cuma mungkin dia bukan berada dalam pelayanan yang kelihatan di panggung, namun dia adalah orang yang bertumbuh dalam Tuhan.
Seorang WL seberapapun dia diurapi belum tentu cocok untuk jadi suami atau istri kita, karena urapan itu datangnya dari Tuhan, namun karakter itu datangnya dari kemauan dan keputusan kita masing-masing. Carilah orang yang "Growing in God" bukan "Glowing in God.

2. Visi Hidupnya Menyenangkan Tuhan
Filipi 1:21-22a mengatakan "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."
Visi hidupnya menyenangkan Tuhan. Orang itu hidupnya produktif, punya visi yang jelas, tahu kemana ia harus pergi, dan punya tujuan untuk/di dalam Tuhan.
Menyenangkan Tuhan adalah visi hidupnya dan Tuhan senang dengan visi hidupnya.

3. Jujur
Luk 16:10 mengatakan bahwa, " Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Hati orang ini tulus, bukan berarti bodoh dan mudah dibodohi. Tapi kita bisa lihat orang ini punya hati yang tulus. Meskipun kadang ia bisa berbuat salah, namun ia menyesal dan ia punya keinginan untuk hidup benar
 
4. Dewasa dan Tanggung Jawab
1 Kor 13:11 mengatakan bahwa, "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."
Dewasa tidak hanya berbicara tentang umur meskipun umur itu penting. Ada orang yang sudah berumur 35 tahun namun masih belum mau bekerja. Kenali pandangan dan cara hidupnya, maka dari itu penting sekali untuk kita berteman dekat lebih dahulu. Lihat bagaimana cara dia bergaul. Gentle atau tidak bagi yang lelaki. Noble atau tidak kalau itu wanita.
Akan sangat repot sekali kalau kita menikah dengan orang yang belum dewasa dan tidak bertanggung jawab.
 
5. Gambaran Diri yang Baik
Mat 22:39 mengatakan bahwa, "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Mengasihi diri sendiri bukan berarti sama dengan mengasihani diri sendiri. Orang yang mengasihi diri sendiri tahu bagaimana caranya ia merawat dirinya sendiri.

Kamarnya tidak seperti kapal pecah, bukan berarti juga kamarnya harus kayak kamar hotel yang baru dibersihkan. Tapi orang ini tahu cara merawat kamarnya supaya kelihatan rapi dan bersih. Apa jadinya kalau kita menikah dengan orang yang merawat diri sendirinya saja dia belum bisa?
 
6. Sikapnya Positif Terhadap Hidup
Filipi 4:4 mengatakan bahwa, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"
Ia mempunyai sikap hidup yang positif terhadap hidup. Tidak sedikit-sedikit mengomel. Menyalahkan diri sendiri. Sedikit-sedikit menggerutu. Memang kadang-kadang kita sering melihat calon pasangan kita gagal, tapi bukan berarti kita harus menghapus dari "daftar" kita. Mungkin karena habis ditipu orang, ia jadi marah besar. Tapi yang harus kita lihat adalah, itu adalah sikapnya saat ia lagi "tidak normal", lain cerita kalau memang marah-marah dan engomel itu adalah "normalnya" dia.
Maka dari itu, pertemanan sebelum pacaran itu sangat penting.

7. Jatuh Cinta
Kidung Agung 8:5-7 mengatakan bahwa, "Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Cinta itu sangat perlu, meskipun check list 1-6 terpenuhi tapi apa jadinya kalau kita menikah dengan orang yang tidak kita cintai dan setiap hari sampai seumur hidup kita, kita harus hidup dengannya. Selain gagal, kita juga sedang bermain dengan pencobaan moral yang besar dalam hidup kita, yaitu selingkuh. Dan akibatnya akan semakin fatal karena akan beresiko pada keselamatan pribadi kita.

Ada baiknya kalau kita menikah dengan best friend kita. Best friend tidak sama dengan old friend. Best friend juga bukan berarti kita harus mengetahui lebih banyak dari old friend nya.

Best friend bicara tentang ikatan friendship yang terbentuk, bicara tentang rasa saling menghormati satu sama lain, saling menerima, dan saling percaya. Kalau masalah pengetahuan akan masing-masing pribadi, saya percaya seiring dengan berjalannya waktu, kita juga akan tahu banyak tentang dia.

Milikilah dulu hubungan persahabatan yang sehat dengan si dia. Dukung dia dalam pertumbuhannya, baik rohani maupun karakternya. Jangan tumbuhkan cinta sbelum waktunya karena salah satu buah Roh adalah juga pengendalian diri. Kenalilah dulu dan beri dia kesempatan untuk bertumbuh karena itu akan sangat berdampak bukan hanya untuk kebaikan kita namun juga untuk kebaikannya sendiri.

Jangan campurkan antara kasih dan cinta. Jangan juga campurkan komitmen kita dengan Tuhan dan gereja, dengan cinta. Karena seringkali orang yang cintanya ditolak, ia langsung mundur dari Tuhan dan pindah gereja.

(dikutip dari khotbah Bpk. Philip Mantofa )

Saya ingin menambahkan beberapa hal berdasarkan hasil perbincangan saya dengan salah seorang dosen saya, yang menurut saya sangat diberkati oleh Tuhan (berotak kimia, berhati Kerajaan Allah). Membangun suatu hubungan, khususnya hubungan antara pasangan suami istri, harus melihat pada kehendak Allah. Membangun suatu hubungan dengan tujuan memperoleh kebahagiaan tidak akan menemukan kebahagian yang sejati. Mengapa? Pernikahan akan berada di dalam masa-masa kebahagiaannya hanya untuk beberapa bulan atau beberapa tahun. Tetapi setelah itu, kebahagiaan akan perlahan menghilang. Tetapi jika pernikahan yang bertujuan untuk memuliakan Allah, akan mendatangkan damai sejahtera, karena Allah adalah sumber damai sejahtera itu sendiri.
Mencari pasangan yang memprioritaskan Allah di dalam hidupnya, dapat digambarkan sama seperti gambaran sebuah segitiga:
Saat seorang perempuan dan laki-laki memfokuskan hidupnya kepada Allah, maka mereka akan dipertemukan saat menaruh fokus hanya kepada Allah. Tetapi bila salah satunya hanya melihat kepada pasangannya, pertemuan tersebut akan menjadi sulit.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sebagai seorang anak Allah, kita perlu memfokuskan hidup kita kepada Allah, karena tujuan hidup kita adalah untuk memuliakan Allah. Salah satu caranya adalah dengan memilih pasangan hidup yang tepat. Bagaimana memilih yang tepat? Tetaplah memfokuskan tujuan hidup kita itu kepada Allah. Ia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya.


For several days, I really love to hear "With All My Heart" by Babbie Mason. This song encourage me (now, I'm facing one of my 'giants') to trust in God always. This is what I feel now: 

In this quiet place with You, I bow before your throne 
Now, I'm coming to Your presence, Lord. I really long to be with You such as this time 

I bare the deepest part of me to you and you alone 
I keep no secrets for there is no thought you have not known 
There are some things that I cannot anyone except You. Only You can understand what I feel.

I bring my best and all the rest to you and lay them down 
With all my heart I want to love you Lord 
And live my life each day to know you more 
All that is in me is yours completely 
I will serve you only with all my heart
And I want to give all of my best-est to You, Lord. It's all because You taught me first, when You gave Your life to save me. So I want give all of me to You alone

  
You faithfully supply my needs according to Your plan
You always provides everything that I need. I know what I want, but You more know what I need, and You give it to me at the right time.

So help me Lord to seek Your face before I seek Your hand
Lord, help me always to seek Your will, always look for Your plan in my life then I know that Your hand always carry me.

And trust you know what's best for me when I don't understand 
Then follow in obedience in every circumstance
Although I cannot understand why it happened, I will always trust that You have a great plan for my life. Help to obey Your will in every step of my life. I know that You will not plan something bad for me, but Your plan is good of those who love You, who have been called according to Your purpose.

I know that You've prepared much more gift in my life through every single thing in my life. So, I cannot wait for that. Thanks so much, my Dearest Father....





This song is really encouraging me to face my call. Actually, I'm afraid, but everytime I hear this song I remember that God will always supply my needs..


Last night I decided to make a deal with my life. I will not believe till it comes to me. I've learnt before that I made many mistakes because of my wrong preception, so I must wait till the truth comes. But, I also afraid if I will make a decision lately. I thought that thing till I fell asleep.
Start from now, I will think many times before I make a decision, especially it concerns my feeling. I will not let my feeling get hurt anymore. It does not mean that I am an egoist person, but I must to think about my feeling too. It's not fair if I only care about other's feeling. I must care about my feeling too, if not, I will become a numb girl. Am I right??


I woke up this morning by my daddy's call. He asked me when my holiday start and I answered it will be start at June 19. After that, I slept again. An hour later, I called he back and he told me, "Ade, liburan nanti pulang aja ke rumah." Wow..!! Actually we were planning for spent family holiday at Jakarta and I will not go home. If I go home, I will come back to Jakarta with him and my lil sistha.
I confuse, what shoul I choose? Stay at Jakarta, or go back to home. I really miss my home, especially my family, homemade cooking, and friends. But I also want to stay here for my preparation next semester (actually there are some things that I have to prepare).
Hmmmmmmmmmmm............


Hari ini saya sedang membuat resources Kimia dan menemukan beberapa renungan, salah satunya adalah renungan di bawah ini.

Tuhan Punya Kue


Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan, “Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?” atau “Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?”
Ada penjelasan berikut ini. Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport; putus dengan pacarnya dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya. Dengan senang hati dia berkata, “Tentu saja, I love your cake.”
“Nih, cicipi mentega ini,” kata ibunya menawarkan.
“Yaiks,” ujar anaknya.
“Bagaimana dengan telur mentah?”
“Mam, ibu bercanda ya?”
“Mau coba tepung terigu atau baking soda?”
“Mam, semua itu menjijikkan.”
Lalu ibunya menjawab, “Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak.”
Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.
Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.
Tuhan teramat sangat mencintai kita.
Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi.


(disalin dari : Lonceng Kebayoran Hari Minggu Paskah VI Tahun C, 13 Mei 2007)

Renungan ini mengingatkan saya kembali akan proses yang Tuhan buat di dalam hidup ini. Setiap proses yang harus saya jalani dari dulu hingga saat ini tidak semuanya merupakan proses yang menyenangkan. Ada proses yang "manis" seperti gula, ada yang "enek" seperti mentega, "tawar" layaknya tepung, "pahit" dan "wangi" seperti vanili. Semuanya ini merupakan bagian dari adonan "kue" yang sedang Tuhan buat. Hasilnya pasti akan sangat memuaskan.

"And we know that in all things God works for the good of those who love him, who have been called according to his purpose. For those God foreknew he also predestined to be conformed to the likeness of his Son, that he might be the firstborn among many brothers."
Romans 8:28-29


Actually, I have made one blog but i forgot its account + password, so here I am, with a new one blog...